Sebagai seorang arsitek dan sekaligus juga sebagai alumni jurusan teknik sipil di Institut Teknologi Bandung, Soekarno sempat membuat 2 biro teknik bersama rekan almamaternya.
Biro yang pertama adalah Biro Insinyur Soekarno dan Anwari. Biro ini berkantor di sisi utara Masjid Agung Bandung. Selang beberapa waktu kemudian, Soekarno membuat kembali biro teknik lainnya, yaitu Biro Insinyur Soekarno dan Rooseno.
Dilansir dari buku Nasib Bangunan Bersejarah di Kota Bandung karya Haryoto Kunto, pada tahun 1983, sayangnya terdapat 9 karya arsitektur Soekarno yang digusur oleh pemerintah ketika itu. Walaupun demikian, kita masih dapat mengenali hasil karya Bapak Revolusi Indonesia sebagai arsitek dengan simbol khas yang menjadi trademark bagi karyanya.
Simbol khas tersebut ditandai oleh bentuk gada Rujakpala yang ada di atap rumah. Gada tersebut merupakan senjata Bima, tokoh pewayangan favorit Soekarno.
Rumah-rumah tersebut dapat dijumpai di Jalan Gatot Subroto, Jalan Kasim, Jalan Pungkur, dan beberapa jalanan lainnya.
Biro yang pertama adalah Biro Insinyur Soekarno dan Anwari. Biro ini berkantor di sisi utara Masjid Agung Bandung. Selang beberapa waktu kemudian, Soekarno membuat kembali biro teknik lainnya, yaitu Biro Insinyur Soekarno dan Rooseno.
Dilansir dari buku Nasib Bangunan Bersejarah di Kota Bandung karya Haryoto Kunto, pada tahun 1983, sayangnya terdapat 9 karya arsitektur Soekarno yang digusur oleh pemerintah ketika itu. Walaupun demikian, kita masih dapat mengenali hasil karya Bapak Revolusi Indonesia sebagai arsitek dengan simbol khas yang menjadi trademark bagi karyanya.
Simbol khas tersebut ditandai oleh bentuk gada Rujakpala yang ada di atap rumah. Gada tersebut merupakan senjata Bima, tokoh pewayangan favorit Soekarno.
Rumah-rumah tersebut dapat dijumpai di Jalan Gatot Subroto, Jalan Kasim, Jalan Pungkur, dan beberapa jalanan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar